Kamis, 17 Mei 2018

SATU HARI SATU MALAM DI QATAR ( M IHSAN DACHOLFANY)



SATU HARI SATU MALAM DI QATAR

Perjalanan menuju ke negeri Qatar merupakan suatu kesyukuran (tahadus bini’mah)  dan menyenangkan menurut saudara M. Ihsan Dacholfany, karena negara tersebut tersebut memiliki keindahan yang menakjubkan dan perbedaan  dibandingkan negara lain., ini terlihat dari turunnya kita dari pesawat menuju ke bandara Qatar , yang kebetulan berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Perjalanan ke Qatar sebetulnya hanya transit selama 15 jam , dari malam sampai sore,  sebelum menghadiri undangan sebagai Key Note Speaker pada acara Konferensi Internasional  dari Pemerintah Pakistan melalui Pendidikan Tinggi Pakistan, sedangkan  yang dimanah sebagai Panitia Penyelenggara  Konferensi nternasional adalah Islamia University Bahawalpur Pakistan.
Dengan melalui group WA IKPM Indonesia, meannyakan siapakah alumni Pesantren Gontor yang ada di Qatar, alhamdulillah saya diberitahu ada alumni oelh ustadz ...bahawa da alumni  yaitu Ustadz Dedi Mulyanto, Ustadz Muhammad Ulul Azmi dan ustadz Fikri alumni Mesir yang kerja di Kedutaan Qatar.


Sesampainya saya di Qatar, pada waktu malam sholat subuh , pesawat mendarat di Bandara  memasuki kota Doha. Besarnya cukup  besar dan bersih, terutama pantainya. Kota ini terletak di bibir teluk Arab dan berupa sebuah Tanjung, maksudnya  daratan yang menjorok ke laut. Berpenduduk lebih  800 ribuan orang, sebagian fasilitas kota dibangun di pinggir pantai, mirip water front city. Doha adalah kota modern. Ini disebabkan  limpahan gas bumi dan minyak yang membuat negara ini masuk dalam 10 negara terkaya di dunia. Penduduk asli Qatar hanya 200 ribu orang, sisanya adalah pendatang. Kita  boleh bangga, jika di negara Arab lainnya TKI kita banyak yang menjadi pembantu, di sini TKI kita lebih well job. Mereka bekerja di sektor Migas, sebagian lain di perhotelan atau jasa. Di sektor jasa tetap lebih banyak orang Pilipino, ebab  faktor penguasaan bahasa Inggris yang lebih baik.
Doha memang tengah berbenah, perkembangannya tidak sebanding dengan Dubai yang menjadi kota internasional.

Setelah Sholat subuh saya, saya kelililing bnadara, dan akhirnya menunggu   ruang tunggu, beberapa menit kemudian, ustadz Dedi Mulyanto dan Ustadz ulul Azmi menjemput saya, setelah pihak petugas bandara untuk izin keluar kelililing Qatar, saya diizinkan karena waktu transit ada 15 jam sebelum berangkat ke Qatar.
Qatar berada di Teluk Arab dimana sebelah selatan berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Sedangkan batas lainnya langsung menghadap ke Teluk Arab. Bila diukur, Qatar memiliki panjang sekitar 240 Km dari utara ke Selatan, sedangkan lebarnya tidak lebih dari 160 Km. Negara ini tidak terlalu besar , namun cukup luas untuk jumlah penduduknya yang hanya 1. 600.000 penduduk ( sensus tahun 2010 ) . Qatar sendiri mengandalkan minyak mentah untuk menghidupi ekonominya. Kebanyakan penduduk Qatar adalah pendatang, dimana penduduk aslinya tidak lebih dari setengah dari seluruh penduduk Qatar.




Qatar, salah satu negara kaya di dunia yang mayoritas penduduknya adalah muslim., walaupun negara kecil, namun  sangat makmur. Dengan memiliki  gas alam yang menjadi kekayaan utama bahkan Qatar bisa menadingi Negara  Arab Saudi dalam hal pendapat perkapitanya. Qatar yang dengan Ibukota Doha sudah sangat maju sekali  terlihat  dengan bangunan dengan model arsitektur yang sangat indah sekali, untuk  wisata, ia memiliki   Banana Island yang mirip dengan Maldives hanya berjarak  5 menit berkendara dari pusat kota dengan  suasana pantai yang indah.
Hal yang indah lainnya adalah Pulau nya yang disebut dengan Palm Tree Island ini dibangun oleh Pemerintah Qatar dan termasuk salah satu bangunan fenomenal  dan unik, mempunyai bentuk yang berbeda dengan  berbentuk pohon palm sebagai tanaman khas timur tengah yang dikerjakan oleh sebuah perusahaan kelas dunia bernama Nakheel Properties. Palm Tree Island adalah semenanjung yang dibuat dari bahan pasir. Pasir tersebut berasal dari dasar Teluk Persia. Pengambilan dengan dikeruk oleh Perusahaan Belgia dan Belanda. Pada bagian sisi luar pulau buatan ada yang bentuknya bulan sabit dan fungsinya sebagai pemecah ombak/gelombang yang dikenal juga dengan sebutan Palm Jumairah dan dibuat menggunakan 7 ton batu. Pembangunan selanjuntnya dilakukan kembali pada 2002 dan berhasil terbentuk semenanjung dengan panjang 4 km yang dinamai dengan Palm Jebel Ali.
Dari sana pun kita  dapat  melihat banyaknya vila dan apartemen mewah, pusat perkantoran dan bisnis, jadi pulau ini pun selanjutnya bisa menghasilkan uang untuk Negara Qatar. Akan tetapi teknologi yang dipergunakan untuk membuat pulau tersebut, tak menjamin keamanan pulau.

Masyarakat Qatar sangatlah welcome terhadap turis, mereka berbicara bahasa Arab namun mereka memiliki kemampuan bahasa inggris yang sangat baik. Qatar merupakan negara muslim dimana hukumnya menganut hukum islam, namun hukum islam tersebut berlaku untuk penduduk Qatar , sedangkan untuk pendatang, anda akan diberitahu apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan disana.

Kebudayaan Qatar cukup maju, masyarakatnya menyukai kerajinan dan membuat kerajinana dari tanduk binatang, mereka memiliki keahlian kaligrafi ( mengukir kalimat ). Biasanya tanduk binatang yang digunakan berasal dari binatang mati, atau mereka biasanya membuat border kaligrafi di atas permadani untuk dijadikan hiasan dinding.

Bangunan di Qatar memiliki arsitektur yang sangat indah dan rapih. Mereka membangun kotanya dengan sangat baik. Banyak masjid besar dan indah yang bisa anda datangi untuk masuk atau ikut shalat disana

Kami berkunjung ke  Fanar Syeik... Pusat Kebudayaan Islam Abdulla Bin Zaid Al Mahmoud (umumnya dikenal hanya sebagai Bin Zaid, juga dikenal sebelumnya sebagai Fanar atau Qatar Islamic Culture Centre dan Spiral Mosque) [1] adalah sebuah organisasi budaya di Doha, ibukota Qatar. Terletak dekat dengan Corniche Doha dan merupakan landmark yang menonjol di kota. usat Kebudayaan Fanar terlibat dalam beberapa kegiatan sosial, agama dan pendidikan. Selain menjadi tuan rumah salah satu masjid terbesar di Qatar, pusat ini juga menerbitkan pelajaran agama dan memberikan pelajaran dalam bahasa Arab dan Islam. Pusat ini juga memiliki perpustakaan. [2] Masjid adalah objek wisata yang populer dan memungkinkan masuk untuk non-Muslim. [3]



Banyak tokoh Muslim telah tampil di pusat, seperti Yusuf Estes, Bilal Philips, dan Mouad Gouzrou, Belajar tentang Islam/
Lingkup pekerjaan proyek terdiri dari pusat budaya Islam 9 lantai yang terletak di Doha Corniche, Doha, Qatar. Sheikh Abdulla Bin Zaid Al Mahmoud Pusat Kebudayaan Islam (umumnya dikenal hanya sebagai Bin Zaid, juga dikenal sebelumnya sebagai Fanar atau Qatar Islamic Culture Centre dan Spiral Mosque) adalah sebuah organisasi budaya di Doha. Tangga spiral yang mengarah ke menara setinggi 80 meter adalah fitur yang membedakan kompleks dan memberikannya keunikan yang unik. Pusat Kebudayaan Fanar terlibat dalam beberapa kegiatan sosial, agama dan pendidikan. Selain menjadi tuan rumah salah satu masjid terbesar di Qatar, pusat ini juga menerbitkan pelajaran agama dan memberikan pelajaran dalam bahasa Arab dan Islam. Pusat ini juga memiliki perpustakaan.
Pusat Kebudayaan Islam Al-Fanar adalah salah satu landmark arsitektur yang paling dikenal di Doha. Dalam bangunan berbentuk kue pengantin ini, pengunjung non-Muslim ditawarkan diperpanjang serta kursus-kursus tabrakan tentang iman Islam. Ini menawarkan berbagai kegiatan pendidikan, namun tak terlupakan, seperti pameran, tur ke pusat budaya, kunjungan ke masjid, kursus bahasa Arab dan kesempatan unik untuk menghadiri khotbah (khotbah Jumat) dalam bahasa Inggris.

Fitur pusat yang paling dibedakan adalah masjidnya yang memiliki desain menara unik. Sebelum tahun 2009, masjid Fanar adalah yang terbesar di negara ini. Sejak itu telah diambil dalam kategori ini oleh Masjid Imam Muhammad bin Abd al-Wahhab, namun tetap menjadi masjid tertinggi di Qatar. [1]

Masjid ini dinamai berdasarkan Sarjana Islam Qatar yang terkenal dan Pendiri Sistem Peradilan Qatar Sheikh Abdulla bin Zaid Al-Mahmoud. Nama itu diberikan oleh Emir Qatar untuk mengumpulkan kenangan atas prestasinya selama masa jabatannya sebagai hakim tertinggi Qat
Qatar merupakan negara maju dan termasuk golongan negara makmur dan kaya. Akan tetapi hal tersebut tidak lantas membuat Qatar tak lagi membutuhkan Souq Waqif. Lokasinya tepat berada di Doha. Apabila diartikan atau dimaknai, Souq Waqif mempunyai arti pasar berdiri atau pedagang kaki lima dalam istilah Indonesia.
Salah satu daya tarik wisatawan adalah dari Souq Waqif yang ada di Doha ini adalah harga barang-barang yang terjangkau dan juga banyak jenis barang yang ditemukan dan mungkin kita cari.
Walaupun di sekitar lokasi ini banyak berdiri bangunan dan hotel-hotel mewah, tapi Souq Waqif tetap dipertahankan dan malah menjadi salah satu destinasi wisata menarik dan populer di Kota Doha. Kini Souq Waqif ditata supaya lebih rapi dan kerap dijadikan tempat lokakarya, galeri seni, sampai dengan konser musik. Apabila anda ingin berkunjung ke lokasi yang satu ini, dari pusat Kota Doha sangat mudah menjangkaunya. Restoran sekitar tempat ini banyak yang menyajikan sisha dan beragam menu lezat, ada pula café yang menyediakan es krim.
 Saya dan kawan – kawan keliling  Souq Waqif dengan banyaknya  toko yang menjual soevenir , bendera, stiker dan pakaian yang menandakan Qatar menjadi tuan piala dunia 2022, menurut rencana Qatar world cup plans , Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Gianni Infantino, bos FIFA memberikan kepercayaan pada negara Timur Tengah ini untuk menggelar acara besar empat tahunan tersebut, menurut informasi  Menteri Keunganan Qatar, Ali Shareef Al-Emadi telah mempersiapkan hal tersebut dan  menyediakan dana lebih dari 6 Triliun Rupiah dengan membuat  stadiun mewah dengan model bongkar pasang serta  infrastukur lainnya misalnya  sampai  rumah sakit jalan tol, lapangan olahraga dan lain sebagainya.

Beberapa tahun ini, Negara  Qatar telah menjadi bahan diskusi dan perbincangan baik warga negara tersebut maupun negara lain, masalah ini dengan adanyanya hubungan dengan urusan diplomatik negara ini dengan tetangganya, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutunya yang saat ini  sudah terputus. Retaknya hubungan yang dulunya baik ini ternyata berpengaruh pada banyak hal, khusunya kehidupan yang ada di negara kecil namun makmur tersebut di antaranya dengan  retaknya hubungan diplomatis antara Qatar dan negara sekitarnya terjadi efek negatif bagi semuanya, seperti  Qatar Airways bahkan menghapus penerbangan ke Arab Saudi,   bahkan Negara yang dipimpin oleh Raja Salman itu  melarang pesawat dari Qatar untuk melintas di wilayah udaranya sehingga  menjadi kerugian tersendiri bagi Qatar.
Kalaulah kita bangsa Indonesia, t5entunya teringat akan Thoriq bin Edi Rahmad (tiga dari kiri), anak Indonesia yang jadi juara pertama Mussabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Sheikh Jasim bin Muhammad bin Thani Competition di Qatar. Foto/KBRI Doha, Seorang anak asal Indonesia meraih juara pertama dalam Mussabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Sheikh Jasim bin Muhammad bin Thani Competition kategori tahfizh 30 juzz Alquran yang digelar di Qatar. Putra Indonesia bernama Thoriq bin Edi Rahmad berhak atas hadiah uang sebesar QAR 100.000 (Rp374 juta).

Kompetisi itu digelar di salah satu hotel paling prestisius di Qatar, Hotel Sheraton Doha. Duta Besar Indonesia untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Thoriq.

Kemenangan anak itu berperan penting dalam diplomasi sosial budaya yang mengharumkan nama  Indonesia di Qatar.  Toriq Rahman adalah putra Edi Rahmad yang merupakan Ketua Indonesia Diaspora Network (IDN) di Kuwait.

Thoriq  yang juga penerima program beasiswa pendidikan di Qatar menyisihkan 600 pesaing lainnya dari berbagai negara. Juara kedua hingga kelima dalam kompetisi


Juara Tahfiz Alquran di Qatar, Anak Indonesia Raih Rp374 Juta 


Padahal di balik itu semua, negara Qatar yang berada di pinggir Teluk Persia ini memiliki  banyak hal  indah dan menyenagkan.
Kami juga sempat datang ke Museum Seni Islam. Museum yang satu ini memiliki nilai historis tinggi. Qatar ternyata tidak hanya menawakan wisata berupa bangunan mewah dan megah, negara dengan mayoritas penduduk muslim ini punya museum dengan arsitektur gaya Islam kuno dengan desain cukup unik dan menarik. Satu-satunya museum yang ada di Teluk Persia ini selanjutnya akan dilengkapi juga dengan fasilitas restoran. Tak hanya berisi beragam koleksi seni islam saja, akan tetapi Museum Seni Islam juga menyediakan fasilitas yang lain berupa perpustakaan serta ruang untuk penelitian. Luas bangunan museum mencapai 45.000 meter pesegi dan merupakan Museum Seni Islam dengan koleksi artefak islam yang paling lengkap dan banyak di dunia yang dikumpulkan sejak akhir 1980-an. Koleksinya antara lain adalah manuskrip, liontin, keramik, giok, sampai dengan tekstil. Perlu diketahui bahwa koleksi yang ada di Museum Seni Islam ini berasal dari beberapa negara, diantaranya adalah India, Asia Tengah, Mesir, Spanyol, Irak, Iran, dan Turki. Arsitek yang merancang sekaligus mendesain museum ini bernama Im Pei. Struktur museum terinspirasi oleh Masjid Alhambra (Spanyol) dan Ibnu Tulun (Mesir). Pembangunan museum selesai pada 2006 dan diresmikan pada 22 November 2008. Museum yang pernah dikujungi Pangeran Charles ini dibuka untuk umum pada 1 Desember tahun yang sama.

Waktu di jemput noleh kawan  di bandara, mereka menggunakan taxi,  Di Qatar anda bisa menggunakan taksi murah , karena disana harga bahan bakar rendah jadi bagi anda yang malas jalan kemana-mana, anda bisa menggunakan taksi. Selain itu , anda juga bisa menyewa mobil. Tahukah , bahwa harga mobil di Qatar sangat lah murha , Camry yang di Indonesia berharga Rp. 360.000.000, disana harganya sekitar 1/3 kali nya. Jadi untuk sarana transportasi , anda tidak usah khawatir.

Kami Sholat Zuhur di Masjid Katara , masjid yang satu ini berlokasi di Doha. Bukan merupakan masjid agung dengan ukuran tak terlalu besar. Keunikan yang dimiliki Katara Mosque terletak pada ubin bermotif dan desainnya. Ubin didatangkan dari kawasan sekitar Teluk Persia dan juga Iran.
Ubin yang menghiasi Katara Mosque didominasi oleh ubin shi’it yang populer di kawasan timur tengah. Warna masjid pun cukup unik, begitu kontras dan sebagai perlambang kebesaran Negara Persia, Arab, serta tradisi yang ada di Afrika.

Sebelum ke Qatar, saya sudah menukar uang di money changer, sebagai persiapamn membeli oleh-oleh atau soevenir Qatar, Mata uang Qatar adalah Qatar Real ( QR) dimana 1 QR adalah 100 Dirham. Pecahan mata uang yang berlaku adalah 1, 5 , 10, 50, 100 dan , 500 dirham. $1 sama dengan 3,5 QR. Penukaran terbaik adalah di Bank, di beberapa hotel terdapat money changer namun ratenya biasanya lebih rendah dari Bank.

Setelah Sholat Zuhur, di jempau kawan yang kerja di Kedutaan Qatar dengan mobil pribadibnya,  Lalu saya di bawa jalan –jalan keliling Qatar dengan pemandangan bangunan lama yang dikenal dengan ,...dan bangunan baru yang disebut dengan ...dipisahkan oleh...
Akhirnya saya diajak ke Markaz  Sheikh ‘Abdullah Bin Zaid Zaid Al- Mahmoud Islamic Cultural Cennter yang di dalam nya ada Qatar Islamic Cultural Center yang di dalam ada kegiatan dari berbagai agama  di dalamnya , kebetulan untuk agama Islam diberi kesempatan menggunakan fasiltas Dakwah, Pendidikan dan lainnya pada hari sabtu.





Inilah salah satu destinasi wisata menarik yang ada di Negara Qatar. Dirancang oleh arsitek berpengalaman dari Qatar, museum yang satu ini dahulu merupakan Istana Sheikh Abdullah Al-Thani. Gedung ini begitu menakjubkan sehingga tampak lebih daripada museum atau istana. Beberapa pameran yang diselenggarakan di tempat ini antara lain adalah pameran perhiasan, pameran alam, dan sebagainya.
Ketika anda mengunjungi Qatar National Museum ini, anda akan menemukan 220 baris kursi di auditoriumnya, 2 buah restoran dan kafe, ruang untuk menyelenggarakan pameran kuliner, taman dengan berbagai macam tanaman, hingga berbagai macam laboratorium sebagai tempat penyelenggaraan berbagai penelitian. Selain memanjakan mata anda dengan desainnya yang futuristik, anda juga dapat belajar mengenai para tetua Qatar, melihat benda-benda peninggalan sejarah masyarakat di Qatar zaman dahulu, hingga mempelajari perkembangan masyarakat hingga menjadi modern seperti saat ini
Qatar dikenal dengan negara Islam, yang siap melindungi tokoh Islam yang ingin pindah kewarnegaraan seperti Yusuf Qardhawi,
Pada waktu sholat Zuhur, kami sholat di masjid....lalu kami pergi Musium Qatra dan ke Kampaus  Qatar University, untuk warga negara non Qatar diberi kesempatan kuliah dengan program beasiswa atau pertukaran mahasiswa dan dosen dengan syarat telah melakukan MoU terlebih dahulu antar kampus.
Biaya hidup di Qatar cukup mahal, jika ingin kuliah dengan biaya sendiri,  namun  sebaliknya bagi warga negara asing yang kuliah dengan program beasiswa,  tentu sangat nyaman dan bersyukur begitu juga bagi yang  bekerja atau menjadi guru / dosen mendapatkan honor , sungguh sangat besar, yang terpenting adalah memiliki skill yang sesuai dengan bidang yang diperlukan di sana.

Kami sempat mampir ke Qatar University. Kampus ini memberikan Beasiswa khusus S-1, Banyak yang tidak mengetahui, namun bukan bermakna  beasiswa yang diberikan oleh pihak Qatar University ini tidak ada peminatnya. Peluang untuk mendapatkan beasiswa ini terbuka luas. Hebatnya, beasiswa ini diberikan kepada para pelajar Indonesia setiap tahunnya. Kesempatan diterima pada beasiswa ini sangat besar, sebab Qatar university memberika 400 beasiswa setiap tahunnya.

Adapun Jenis Beasiswa : Beasiswa Akademik untuk Tingkat Sarjana, Prioritas program beasiswa ini adalah pelamar dari berasal luar negara Qatar. Kita atau para pelamar ini dapat dicalonkan oleh kedutaan mereka atau mungkin mendaftar langsung ke Universitas Qatar. Selain pembebasan biaya pendidikan, beasiswa ini dapat memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut seperti Visa pelajar dan izin tinggal, Pembebasan dari biaya buku, Tiket pesawat pulang-pergi tahunan ke negara asal, Menyambut di bandara untuk kedatangan pertama. Dan Akomodasi di asrama Universitas yang meliputi: Double room, makan tiga kali setiap hari, laundry, layanan Internet nirkabel, ruang permainan, perpustakaan, lab komputer, fasilitas Gym, kolam renang di asrama perempuan, transportasi ke dan dari Kampus dan lain-lain Silakan menemukan Website Departemen Perumahan Qatar University.
Adapun  Persyaratan Mendaftar Beasiswa S1 Qatar University: yaitu Memiliki sertifikat/ijazah pendidikan menengah (SLTA) yang setara di Qatar, mempunyai Skor TOEFL internasional minimal 450, dengan pengecualian pelajar yang mendaftar di Fakultas Syariah, telah Memenuhi persyaratan masuk untuk kuliah di Qatar University.

Adapun  Cara Mendaftar nya adalah  Akses website Qatar University dan tentukan fakultas yang ingin dituju, ingat Perhatikan deadline pendaftaran, dengan Persiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Antara lain yang membutuhkan persiapan adalah Legalisir Ijazah. Legalisir ijazah yang dimaksud adalah legalisir dari kedutaan Qatar di Indonesia dan tentunya Memiliki paspor. Pastikan masa berlakunya minimal hingga 6 bulan setelah keberangkatan dan TOEFL/IELTS. Mengenai TOEFL/IELTS, ada fakultas yang mensyaratkan TOEFL/IELTS, ada  juga yang tidak., yang jelas mengIsi form secara online dan Mentransfer 200 QAR ke Admission (bagian pendaftran)
Untuk berkas asli  dapat dikirim asli yang dibutuhkan ke Qatar University dengan alamat yaitu Undergraduate Admissions Admissions Departmen Qatar University  PO Box 2713 Doha, Qatar, jangan lupa Selalu check secara online status berkas dan penerimaan secara online. Karena di website resmi kampuslah yang akan mengupdate perkembangan beasiswa. Untuk informasi lain seputar beasiswa Qatar University tersebut, kamu bisa menghubungi
email: scholarships@qu.edu.qa atau layanan telepon berikut: 
Male:     +974 - 4403-3748 / 974 - 4403-3741
Female: +974 - 4403-3649  

 SEMOGA KELAK, INSHA ALAAH...AAMIIN.  BISA BERANGKAT LAGI KE QATAR
























KISAH PERJALANAN MENGHADIRI KONFERENSI INTERNASIONAL DAN STUDI TOUR KE ISLAMABAD PAKISTAN.



-
KISAH PERJALANAN MENGHADIRI KONFERENSI INTERNASIONAL
 DAN STUDI TOUR KE  ISLAMABAD  PAKISTAN.

Undangan dari Pemerintah Pakistan sebagai Keynote Speaker Pada acara Konferensi Internasional merupakan suatu mengejutkan dan kesyukuran  tersendiri baik dirinya sendiri maupun keluarga khusunya,  mungkin negara dan kampus, walaupun terdetik rasa kekhawatiran karena selama ini Pakistan sering terdengar konflik  dan mengalami kesulitan dalam pengurusan visa di Indonesia dan selama dalam Perjalananan.
Berdasarkan wawancara dengan saudara M. Ihsan Dacholfany, bahwasannya tulisan ini hanya berniat baik, agar berguna dan bermanfaat, bagaimana proses perjalanan serta berbagi  pengalaman saja,  undangan yang dia terima  dari Pemerintah Pakistan melalui Kementrian Pendidikan melalui  kawannya Dr. Nanang Suprayogi yang kebetulan sama-sama belajar di Belgia, meminta beberapa orang dosen dari Indonesia, Malaysia, Inggris, Saudi, dan negara lainnya untuk menjadi Key Note Speaker (Pembicara Utama) pada acara Konferensi Internasional dengan cara mengirimkan abstrak makalah dan biodata diri yang lengkap,  lalu diseleksi oleh panitia dan diajukan ke Pemerintah Pakstan melalui Komisi Pendidikan Tiggi.
Setelah diseleksi artikel dan biodata diri,   menunggu hampir 2 bulan, semua calon key note speaker diberitahukan melalui email tentang pemberitahuan  keynote speaker yang mendapat kesempatan untuk hadir di Pakistan, dengan konsekuensi pembiayaan akomodasi, pesawat, penginapan, serta lainnya ditanggung oleh pemerintah Pakistan.
Menurut Saudara Ihsan, Pergi ke Pakistan tidak semudah yang dia alami pada waktu pergi ke Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunai Darussalam karena tanpa Visa, Para Keynote speaker yang akan pergi ke Pakistan harus menguruskan Visa nya sendiri  ke Kedutaan Pakistan di Jakarta dengan membawa surat undangan sebagai Keynote Speaker, walaupun mengalami kesulitan harus tetap dijalani, mulai dari menyiapkan photocopy KTP dan kartu Keluarga (KK),  pengantar tempat kerja/kampus, surat undangan dari kampus atau lembaga  yang mengundang, pasport halaman pertama (data), surat pengantar RT, Kelurahan, Polsek, Polres,  Polda dari tempat asal kita, lalu di bawa ke Mabes Polri Ke Jakarta (semua masing-masing memerlukan pas photo 4x6 berlatarbelakang merah sebanyak 5 lembar)  dengan mengisi formulir, serta membawa  surat  izin keluarga (Orangtua/istri/suami) sebagai syarat untuk menguruskan SKCK (Surat Keterangan Catatan Sipil), sedangkan untuk mengurus Visa harus ada undangan sponsor/lembaga yang mengundang, bukti surat keterangan dan kepemilikan Rekening Bank, surat izin dari kampus serta mengisi formulir tentang biodata kita mulai dari data orang tua, anak, tempat tanggal lahir, pengalaman pergi ke luarnegeri , pekerjaan dan Pas fhoto berlatar belakang Biru ukuran 4x6 sebanyak 6 lembar, alhamdulillah hanya menunggu 3 hari dalam mengurus Visa di Kedutaan Pakistan yang beralamat di Mega Kuningan Barat, Block E.3.9.Kav.5-8, Rt.1. Rw.2 Kuningan Jakarta Seklatan, telp.021-57851836, visa dapat diterima dengan mendapatkan izin selama 2 minggu untuk tinggal di sana, saat itu dapat menghubungi mb Jingga, orang Indonesia yang kerja di sana untuk komunikasi, adapun  kantor dibuka dari senin sampai jumat, dibuka mulai jam 8 pagi sd 12 siang saja.
Alangkah baiknya menguruskan visa, jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, setelah pasti mendaptkan visa, baru membeli tiket pesawat agar lebih murah, jangan membeli tiket pesawat  dahulu, sebelum ada keyakinan, bahwa visa akan keluar dan diterima dari kedutaan manapun.
Jika mau ke Pakistan  dari daerah, biasanya transit di Jakarta, dan jika bandara daerah sudah Internasioanl, mungkin bisa langung, lalu transit ke Kuala lumpur Malayisa atau Qatar  lalu ke Pakistan, alangkah baiknya beli tiketnya connect (bersambung) dengan pesawat yang sama, agar mudah dalam perpindahan dari pesawat yang satu dengan pesawat yang lainnya, apalagi jika membawa barang yang ditaro di bagasi kalaupun beda pesawat (tidak bersambung/ beda pesawat) harus memiliki rentang  waktu paling sedikit 3 jam, karena setiap negara yang kita transit harus antri di imigrasi dan chek in dahulu dengan antrian yang panjang, dengan memerlukan waktu yang panjang, belum mengambil barang di bagasi.
Dalam membeli tiket, bisa melalui travel / agent yang bisa dipercaya, kalau pun mau beli sendiri bisa melalui melalui online dan harus memiliki kartu kridit bank sebagai syarat pembayarannya, alangkah baiknya beli tiket melaui kawan atau panitia yang berada  di sana karena harganya lebih murah, kita hanya memberitahukan data pasport kita, beberapa hari ? dan mau transit ke mana saja ?, dan rentang waktu perpindahan pesawat harus sesuai dan cukup waktunya.
Melalui pesawat Uni Emirat, perjalanan dari Jakarta menuju Qatar sangat menyenangkan, dari pesawat yang besar, pelayananan pramugari dan pramugara yang sopan dan menu minuman makanan dan minuman yang bisa kita pesan secara gratis, serta tempat duduk yang nyaman dengan selimut dan bantalnya serta layar TV kecil di depan tempat duduk kita dengan melalui headset, kita bisa mendengar dan menonton, mulai dari berita, film perang, komedi, musik, game, promosi keindahan alam negara dan lainnya, selama lebih kurang 6 jam tidak terasa, sampailalh ke negera Qatar.

Transit di Qatar sengaja dilakukan oleh saudara Ihsan, selama 15 jam agar bisa melihat keindahan negara Qatar dengan gedung gedung yang indah  serta melihat  musium dan kampus yang ada di sana, dengan ditemani alumni Pondok Pesantren Gontor di sana seperti Ustadz Dedi Mulyanto, Ustadz Muhammad Ulul Azmi dan ustadz Fikri alumni Mesir yang kerja di Kedutaan Qatar dan lainnya serta bertemu dengan orang Indonesia yang bekerja  di sana  sambil mengurus kegiatan pembelajaran dan agama di Markaz  Sheikh ‘Abdullah Bin Zaid Zaid Al- Mahmoud Islamic Cultural Center yang di dalam nya ada Qatar Islamic Cultural Center dan kami pun sempat ke Musium dan Qatar University.


Menjelang sore hari ia dihantar ke Bandara Qatar, sambil menunggu pemberangkatan pesawat ke Pakistan menuju Multan, ia bertemu dengan dosennya dahulu, yang kebetulan sama sama di undang menjadi Key Note Speaker pada acara yang sama dan tempat yang sama, beliau adalah dosen senior  di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), yaitu Prof Dr. Nor Aishah Buang, ia bercerita bersama beliau kenangan selama di Malaysia, khususnya waktu belajar dengan beliau pada  materi  research (penelitian) dan Kewirausahaan (Beliau Memang pakarnya), dan teringat pula saat saudara ihsan mengajar mengaji 2 anaknya Prof Nor Aishah Buang di rumahnya.
            Setelah lama berbincang, akhirnya berangkatlah kami  bersama menuju Pakistan, karena seharian berjalan-jalan di Qatar, tidak terasa kami sampai malam hari nya di Pakistan tepatnya bandara Multan, setelah melaui pemeriksaan yang ketat dan scan barang serta di tanyai tujuan ke Pakistan, bawa apa saja, siapa yang tanggung jawab di Pakistan dan berapa no HP nya, serta menyerahkan semua bukti undangan, pasport danvisanya dll, setelah pemeriksaan semua, barulah kami bertemu panitia Konferensi, saudara Bilal yang hafidz Qur’an yang berencana melanjutkan S-3 di indonesia, beliau memabwa staf kampus dan pihak aparat (angkatan) yang akan menghantar kami ke tempat penginapan bagi para undangan dan keynote speaker.
Ternyatanya kami setiap orang 1 kamar di Guest house kampus, dengan perlengkapan seperti hotel dan pengawalan ketat di dalam Gedung, sengaja Wifi Internet dimatikan, untuk membeli paket inetrnet, kami tidak belh keluar, akhirnya paket internet dibelikan oleh panitia karena harus menggunakan biodata diri dan scan jari tangan, dan kami tidak boleh sembarang memberikan no telp ataupun kartu nama kepada orang yang tidak dikenal.
Pagi harinya setlah makan, bagian dapur bertanya dahulu, makan apa yang kami inginkan, lalu kami dijemput oleh Panitia menuju Aula Konferensi Internasional, tepatnya tanggal 19 Maret 2018 acara Pembukaan dimuali dengan Laporan Ketua Panitia oleh saudara Dr. Abid Shahzad Khakhi ,dan Sambutan Dekan Departemen Pendidikan, Akhtar  Ali,   dan Sambutan dari Higher Education Commission of Pakistan (Komisi Perguruan Tinggi Pakistan), hiburan mahasiswa lalu persaentasi para key note speaker hadir dari di aula seperti Nor Aishah Buang dari Malaysia, Naureen Durrani  dari UK, Riaz UI Haq Tariq, Rafaquat Ali Akbar dan Muhammad Saeed dari dari Lahore, Muhammad Zuhdi dan M. Ihsan Dacholfany dari Indonesia, Muhammad Iqbal dari Saudi Arabia, Naveed Sultana dari Nasir Mahmood dan N.B. Jumani dari Islamabad, Muhammad Asif Malik dan Muhammad Sarwar dari Sargodha, Khalid Khrshid dari Multan.
Adapun tema yang telah dipersiapakan dari Indonesia dan disampaikan oleh saudara Ihsan dalam Konferensi internasional adalah Creating Peace And Guidance Noble Character Through Education, yang dijelalaskan dengan menggunakan bahasa Ingris dan Arab begitu juga powerpoinnya.
Keseokan harinya, sebagian dari keynote speaker diharap hadir untuk memimpin konferensi internasional dalam rung  paralel,cukup banyak yang persentasi, khususnya dosen di luar kampus maupun  luar kampus serta beberapa mahasiswa pascasarjana S-2 dan S-3 untuk  mempersentasikan hasil tesis dan disertasi mereka, mereka kelihatannya, sudah biasa persentasi dengan menggunakan bahasa Inggris walaupun bahasa keseharian mereka adalah bahasa Urdu, yang agak uniknya di Pakistan, para wanita sangat terjaga maruah nya   (wibawa dan harga diri mereka), khusunya dalam komunikasi atau berbicara yang bukan muhrimnya, apalagi mengirim warganegaranya untuk menjadi Tenaga kerja,  tidak seperti Indonesia yang warganegaranya masih ada yang dikirim ke negera lain untuk jadi TKI atau TKW walaupun sekarang dibatasi., namun anehnya saat acara selesai di ruang paralel, mereka senang sekali mengajak photo bersama dengan kami bahkan diajak selfie, mungkin kami dianggap orang asing dan dosen luar negara.
Setelah acara paralel, sore hari, semua keynote speaker, tamu undangan serta pembicara paralel hadiri semua dalam acara penutupan konferensi Internasional di aula universitas, alhamdulillah acara berjalan lancar dengan laporan ketua panitia, dan dekan, majlis pendidikan tinggi dan pemberian cindera mata dan sertifikat kepada Keynote Speaker dan akhirnya acara ditutup oleh Vice Chansellor  Islamia Bahawalpur University, Prof. Dr.Qaeser Musthaq.
 
Sorenya Panitia dan tamu undangan dan para keynote speaker diberi jamuan makan di restoran khas Pakistan dengan menu yang unik, tentunya halal, kami dikawal lagi oleh satu mobil angkatan Pakistan, maklumlah, kami sebagai tamu negara yang harus aman dan nyaman dalam perjalanan.
 
Malamya para tamu dan para keynote speaker dihantar pulang, khususnya tamu dari luar negara dihantar sampai bandara Multan, transit dahulu ke Dubay, Qatar ataupun Kualalumpur, sedangakan saudara ihsan dihantar samapai ke Islamabad, ibukota Pakistan, sampai ketemu orang yang betul dipercaya untuk menjaga keamaannya, alhamdulillah bertemua dengan mantan ketua IKPM Pakistan, saudara Zulfikri Hasibuan- MS Arabic /Kuwait Hostel yang sekarang ini sedang meneyelesaikan tesisnya.
Lalu saudara ihsan  di bawa ke hotel, yang murah meriah, yang seharinya tidak kurang dari 200 ribu rupiah, maklum mayoritas mahasiswa di Pakistan adalah tinggal di asrama kampus, kalaupun ada sudah berkeluarga, mereka menyewa rumah kecil yang cukup untuk anak istrinya/ suaminya, dengan hotel tersebut saudara ihsan  pun merasa nyaman dan pas utuk istrahat.

Pagi itu juga saudara Ihsan  dibawa keliling oleh Zulfikri kampus IIUI  (International Islamic University Islamabad), sambil menghadiri sidang tesis mahasiawa,   menurut sejarah, kampus tersebut  didirikan di Islamabad pada 11 November 1980 M. bertepatan dengan 01 Muharram 1401 H. Dalam bahasa Pakistan biasa disebut, Baina el-Aqwâm Islami University atau Universitas Antar Bangsa. Universitas ini dibangun atas aspirasi dan hasrat negara-negara Muslim yang menginginkan terbentuknya sebuah Universitas Islam berskala Internasional sebagai simbol dari sebuah kebangkitan Islam universal. Insha Allah Indonesia juga sudah merancang dan berInisiatif Pemerintah mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat internasional dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia di dunia internasional (ww.tribunnews.com/nasional/2018/01/18/ini-tujuan-dibangunnya-universitas-islam-internasional-di-cimanggis).  Di mana program pendidikan IIUI Pakistan ini lebih diprioritaskan pada Islamic Studies, dengan sistem pendidikan modern yang berpijak pada al-Quran dan as-Sunnah, namun seiring dengan adanya perkembangan zaman IIUI mulai melebarkan sayap dan membuka beberapa fakultas umum. Dalam sistem pendidikan dan pengajaran, IIUI menjadikan Bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan. Ketika didirikan pada zaman pemerintahan Jendral Zia-ul-Haq IIUI belum memiliki kampus sendiri karena keterbatasan dana, maka pemerintah Pakistan ketika itu memberikan tempat sementara untuk IIUI di pinggiran kota Islamabad menyatu dengan Masjid Faishal (sebuah bangunan hasil arsitektur Mr.Veda Dolokey dari Turki). Masjid ini menempati area seluas 189,705 meter persegi, dan dapat memuat 200 ribu orang. Sejak awal berdirinya hingga sekarang tak kurang 56 negara baik dari negara muslim dan nonmuslim pernah menimba ilmu. Sejak tahun 2001 IIUI telah resmi menempati kampus baru (new campus) di kota Islamabad juga, namun kampus lama masih digunakan oleh Islamic Research Institute (IRI) dan Academy dakwah juga Shariah Academy. Adapun tujuan didirikannya IIUI  ini adalah untuk mencetak dan membina  individu dan masyarakat yang siap mengabdikan diri dalam melakukan pembaharuan dalam segala bidang dengan bingkai nilai dan spirit Islam yang tercermin dalam setiap pribadi pelajar ataupun staf pengajar dan juga sistem pendidikan yang diterapkan. Sehingga yang menonjol dari sistem pendidikan di IIU ini adalah, penggabungan antara sistem pendidikan kalsik (turats) dan modern, Kampus IIUI mempunyai  struktur organisasi yang disebut dengan Majelis al- Umana (Board of Trustees), yang memegang otoritas kebijakan mengikat atas perjalanan IIUI. Di mana Presiden Pakistan langsung menjadi penasehat dari Majelis ini, sedangkan untuk kepengurusan hariannya adalah dipimpin oleh seorang Rektor dan Presiden serta wakil Presiden. Adapun Presiden IIUI sekarang adalah Prof. Dr. Anwar Hussain Siddiqui.

            Adapun  Keunggulan Kuliah di IIUI memiliki Kurikulum yang telah terakreditasi secara internasioanal dan Universitas yang menerapkan kolaborasi dengan universitas-universitas asing ternama, dan banyak diminati pelajar asing dari berbagai Negara serta Universitas pertama di Pakistan yang kurikulumnya mengajarkan bidang ilmu- ilmu Islam, sains dan manajemen serta Fakultas-fakultas yang bonafide dengan fasilitas kelas yang sangat nyaman dengan  full-AC, adapun Studi-studinya lebih ditekankan pada bidang penelitian (research), kelebihannya juga tata letak kampus yang sangat bagus dan fasilitas yang lengkap, khususnya dalam hal akses internet secara cuma-cuma, juga tersedia lebih dari 70 bus mahasiswa yang membawa mahasiswa ke berbagai tujuan tanpa dipungut biaya (Gratis), sedangkan bagi mahasiswa asing disediakan hostel atau asrama.
Pada umumnya tenaga Pengajar/ dosen  International Islamic University datang dari berbagai perguruan tinggi terkenal di dunia, merupakan lulusan program S2 dan S3 dari Universitas Islam Madinah, Universitas Imam bin Saud Riyadh, International Islamic University Islamabad Pakistan, Universitas Al-Azhar Mesir, Universitas Cairo-Mesir, Universitas Punjab Lahore, Universitas Michigan Law School Aan-Abbrorr USA, Universitas London UK, Harvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
            Setelah ke kampus saudara Ihsan diajak ke Masjid Faesal, sambil membeli soevenir khas Pakistan sambil,  masjid Faisal  adalah masjid terbesar di Pakistan, letaknya di Islamabad, ibu kota negara itu. Islamabad. Masjid ini dianggap sebagai Masjid Nasional Pakistan, namanya menyandang almarhum dari  Raja Faisal bin Abdul-Aziz dari Arab Saudi, yang mendukung dan mendanai proyek pembangunannya. Masjid Faisal berdiri di tanah seluas 5.000 m2, dapat menampung 10 ribu jamaah dalam ruang shalat, 24 ribu di portico, 40 ribu di halaman, dan 200 ribu dalam halamannya, dengan Interior ruang utama ditutupi dengan lantai marmer putih dan dihiasi dengan mosaik dan kaligrafi oleh seniman Pakistan, Sadeqain, dan lampu gantung khas Turki. Pola mosaik memperindah dinding barat. Kaligrafi ayat ditulis lebih dulu di dinding barat dan ayat lain tertulis dalam tulisan kufi awal diulang dalam pola gambar cermin. Keindahan dari rancangan sederhana yang terpilih. Masjid Faisal adalah karya arsitek Vedat Dalokay yang memenangkan penghargaan Aga Khan untuk bidang arsitektur. Arsitektur masjid ini modern dan unik, tanpa kubah tradisional dan lengkungan yang ada di sebagian besar masjid di seluruh penjuru dunia.
Keesokan harinya, saudara ihsan diajak ketua IKPM, bang Rahman Ali Fauzi/LLB, Syariah and Law/ Kuwait hostel, nbang Fahmi Wira Angkasa, bang Syarif Husain-BS Islamic studies, bang Zulfikri Hasibuan-MS Arabic dan kai jalan –jalan  ke musium Lok virsa adalah budaya indah Pakistan, museum Lok Virsa di Islamabad menyimpan warisan yang kaya dari semua provinsi dengan tampilan budaya Pakistan, peninggalan bersejarah atau artefak dari berbagai bagian negara, museum ini mengintegrasikan semua warisan beragam Pakistan, sementara keindahan semua provinsi termasuk Kashmir dan Gilgit Baltistan adalah apa yang disaksikan para pengunjung begitu mereka memasuki museum, barang-barang antik dari peradaban kuno bersama dengan dinding magis museum menceritakan kisah-kisah sejarah negara yang kaya.Koleksi peninggalan untuk museum Lok Virsa dimulai pada tahun 1974 yang dipajang pada tahun 2004. Museum ini juga menyimpan artefak bersejarah dari zaman para sufi, dengan alat musik antik yang dipamerkan bertujuan untuk mewakili keterampilan rakyat Pakistan. Karena koleksi yang unik, pentingnya dan daya tarik museum meningkat dari hari ke hari berdasarkan kemajuan dan perkembangan zaman.
Setelah itu kami pergi ke Pakistan monument adalah Monumen Pakistan di Islamabad, Pakistan, adalah monumen nasional yang mewakili empat provinsi dan tiga wilayah negara. Setelah kompetisi di antara banyak arsitek terkenal, rencana Arif Masood dipilih untuk desain akhir. Bentuk bunga mekar dari monumen mewakili kemajuan Pakistan sebagai negara berkembang pesat. Empat kelopak utama dari monumen mewakili empat provinsi (Balochistan, Khyber-Pakhtunkhwa, Punjab, dan Sindh), sedangkan tiga kelopak yang lebih kecil mewakili tiga wilayah (Gilgit-Baltistan, Azad Kashmir dan Wilayah Suku yang Diatur Federal). Monumen telah dirancang untuk mencerminkan budaya dan peradaban negara dan menggambarkan kisah Gerakan Pakistan, didedikasikan untuk mereka yang mengorbankan diri untuk generasi mendatang.
Dari udara monumen tampak seperti bintang (tengah) dan bulan sabit (dibentuk oleh dinding yang membentuk kelopak), ini mewakili bintang dan bulan sabit di bendera Pakistan.
Museum Monumen Pakistan terletak di depan Monumen Pakistan di Shakarparian, Islamabad, Pakistan. Museum dibuat untuk memberi penghormatan kepada mereka yang mengorbankan semua kehidupan untuk sebuah tanah air yang terpisah. Pemerintah Pakistan membangun museum ini untuk menunjukkan beberapa gerakan khusus dalam pembuatan Pakistan. Museum Monumen Pakistan adalah tempat terbaik untuk para pecinta sejarah. Ada jam 10 pagi hingga 8 malam. Fasilitas museum termasuk dokumenter audio, buku sejarah,dan kami pun pergi ke Daman e-Koh Islamabad, kami pun keliling naik onta  di sana.

Hari selanjutnya diajak bang Fauzi ke melihat pakistan paradise day Pakistan di lapangan (https://www.youtube.com/watch?v=aUMyKnxvEmc), menurut sejarah bahwa Pakistan Day) atau Pakistan Resolution Day, juga Hari Republik, adalah hari libur nasional di Pakistan untuk memperingati Resolusi Lahore yang disahkan pada 23 Maret 1940  dan adopsi dari konstitusi pertama Pakistan selama transisi dari Dominion of Pakistan ke Republik Islam Pakistan pada 23 Maret 1956 menjadikan Pakistan sebagai republik Islam pertama di dunia dan Pawai Hari Republik oleh angkatan bersenjata sering menjadi bagian dari perayaan serta  Hari itu merayakan adopsi resolusi Pakistan oleh Liga Muslim di Minar-e-Pakistan (dinyalakan Menara Pakistan) yang menyerukan pembentukan federasi independen yang terdiri dari provinsi-provinsi dengan mayoritas Muslim yang terletak di wilayah barat laut dan timur laut Inggris. wilayah yang dikuasai di India (tidak termasuk Negara-negara pangeran otonom) pada 23 Maret 1940. , Sejak itu, hari ini dirayakan setiap tahun di seluruh negeri sebagai hari libur umum. Angkatan Bersenjata Pakistan biasanya mengadakan parade militer untuk merayakan acara tersebut dan semua libur menyaksikan kegiatan tersebut.

Setelah mengikuti acara Paradise day Pakistan, kami juga pergi  Kampus  Alam Iqbal  University, ternyata sama dengan  IIUI , untuk biaya kuliah untuk tingkat magisetr hanya 2 juta 500 ribu nilai rupiah persemester, S-3 hanya 5-6 Juta rupiah, sedangkan S-1 hanya 1 juta 500 ribu rupiah persemester.
Sorenya kami berkumpul di rumah ustadz Khoerul Huda, alumni Gontor, berkumpul IKPM Pakistan dan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia ( PPMI) cabang Pakistan, perkumpulan hanya sekedar bincang santaindan tajamuk yang hanya berniat untuk silaturahmi, silatur arro’u, silatur amal, silatur bayan dan lain, adapun tema yang dibahas adalah: “How to Succed during and after studying abroad” (https://ppikpm.gontor.ac.id/beritaikpm/ikpm-gontor-cabang-pakistan-adakan-bincang-santai-degan-dr-ichsan-dacholfany/)
 
Beok Paginya,saya harus pulang namun di  malam hari sebelum pulang, kami kumpul di depan hotel sambil minuman khas Pakistan, bersama Taufik Maulana/LLM Syariah and Law, Auliyaurrachman/BS Islamic studies, Heryanto/Sekpri ATHAN KBRI Islamabad dan Zulfikar Alamsyah/Local staff  KBRI Islamabad, mereka banyak bercerita tentang politik dan hukum serta pendidikan di Pakistan, yang mengejutkan bagi saya  adalah, ada  prajurit yang bangga dihukum dan rela ditembak mati  karena telah berani menembak dan membunuh  atasannya karena atasannya telah menghina agama Islam, bagaimana dengan negara lain, termasuk Indonesia.
 Untuk kuliah di IUUI Islamabad dan Islamia University Bahwalpur adalah sebagai kota yang aman dan nyaman untuk kegiatan masyarakat dan perkuliahan walaupun disetiap tempat ada aparat yang menjaga, karena lebih dari 75 % anggaran negara hanya digunakan untuk keamanan.
            Kesesokan harinya, saya pulang ke Indonesia dengan dihantar oleh kawan, melalu bandara Benazir bhuto pakistan, ila liqo Pakistan, mudah-mudahan ada kesempatan untuk hadir kembali, menurut rencana Panitia PPMI akan mengadakan Simposium di Jordan, Insha Allah bisa bertemu kembali.